Dikutip dari Open Acces Goverment (OAG) Pegasus Spyware adalah virus atau program jahat yang diproduksi perusahaan asal Israel, NSO Group yang digunakan untuk menargetkan atau memata-matai. Beberapa waktu lalu, pegasus menyerang sejumlah pihak dan meretas beberapa perangkat.

Pegasus juga pernah menyerang seorang aktivis HAM asal Uni Emirat Arab bernama Ahmed Manshoor dan belasan jurnalis. Salah satu jurnalis TV yang diserang yaitu Carmen Aristegui yang berasal dari Meksiko.Saat itu dirinya tengah melakukan investigasi terhadap skandal yang melibatkan Presiden Meksiko. Hal tersebut terjadi pada tahun 2016.

Dengan melakukan panggilan telepon whatsapp, Pegasus dapat mengaktifkan kamera, mikrofon, dan mengambil data-data pribadi pemilik ponsel.

Pegasus dirancang sedemikian rupa agar tak dapat terlihat jejaknya. Pegasus sangat berbahaya berbeda dari malware pada umumnya. Dimana pengirim tak perlu mengangkat panggilan WhatsApp atau bahkan mengklik tautan untuk membuka akses bagi pegasus. Hal tersebut dilansir dari The Verge.

Facebook yang merupakan pemilik dari WhatsApp menggugat NSO Group dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut telah menggunakan malware untuk meretas ponsel 1.400 orang dari 20 negara dan melakukan pengawasan.

Namun, NSO menampik tuduhan Facebook tersebut. NSO mengatakan bahwa teknologi buatannya tidak dirancang untuk menargetkan pihak manapun. Pihaknya mengatakan bahwa pegasus dirancang untuk kepentingan pemerintah dalam mengatasi ancaman terorisme.

Beberapa hal tentu dapat dilakukan untuk mencegah Spyware Pegasus menyerang perangkat Anda.

Melakukan pembaruan aplikasi dan sistem operasi (OS) pada perangkat

Seperti yang dikutip dalam NDTV, whatsapp mengatakan bahwa cara paling tepat saat ini adalah dengan selalu gunakan WhatsApp versi terbaru dan perbarui sistem operasi seluler untuk menerima perlindungan keamanan terbaru.

Memasang aplikasi keamanan

Pemasangan aplikasi keamanan pada android merupakan salah satu solusi untuk menghindari perangkat dari aksi peretasan. Namun, sebelum mengunduh aplikasi tersebut, pastikan bahwa aplikasi aman dan telah terpercaya.

Hal tersebut sayangnya tak tersedia pada pengguna Apple. Produsen iPhone dan iPad tersebut meyakini bahwa produknya terbebas dari jeratan malware. Namun saat info ini beredar, Apple merespons dengan melakukan pembaruan keamanan pada iOS 9.3.5.

Tidak ada yang dapat menjamin perangkat apapun dapat terbebas dari malware.Hal tersebut diungkapkan Kaspersky.  Jika pengguna Apple telah menggunakan iOS terbaru dan tidak menerima pesan peringatan, kemungkinan besar perangkat terbebas dari Pegasus.

Hindari membuka tautan dari sumber yang tak dikenal.

Meskipun pegasus menyerang target melalui panggilan telepon WhatsApp.Tetapi  tak dapat dipungkiri jika serangan malware kerap dikirim melalui tautan.

Apabila menerima tautan dari sumber yang tidak diketahui, sebaiknya pikir ulang untuk membukanya.

Hindari penggunaan WhatsApp sementara

Menurut Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC, Pratama Persadha, menjelaskan bahwa sebenarnya saat ini sangat sulit untuk menghindari kemungkinan serangan malware.

Pegasus sendiri hanya membutuhkan nomor telepon target. Ponsel bisa jadi terhindar dari Pegasus jika nomor yang digunakan tak diketahui oleh orang lain.

Pratama kemudian menyarankan pengguna WhatsApp untuk menghindari aplikasi tersebut seperti yang pernah disampaikan oleh founder Telegram Paul Durov. Menurutnya, Whatsapp sejak awal memang tak serius membangun keamanan pada aplikasinya, bahkan setelah diakuisisi oleh perusahaan Mark Zuckerberg tersebut.