Google Search merupakan mesin pencari web yang dimiliki oleh Google Inc. Beratus juta query dimasukkan setiap hari oleh peselancar web untuk menggali berbagai informasi.
Oleh karena itu, Google terus mengembangkan mesin pencarinya untuk memahami Google search memberikan hasil yang cukup akurat. Hal tersebut dijelaskan oleh Danny Sullivan, Public Liaison for Search Google.
Kali ini, google memperkenalkan Bidirectional Encoder Representations from Transfomers (BERT). Bidirectional Encoder Representations from Transfomers (BERT) merupakan teknik open source berbasis jaringan neural untuk pelatihan awal natural languange processing (NLP).
Seperti yang dikatakan Danny di Jakarta (29/10/10), dengan teknologi baru ini, Google mengungkap mesin pencari akan lebih memudahkan pengguna untuk mencari apa yang mereka ingin ketahui.
Dengan algoritma pada sistem ini, Google Search yang merupakan mesin pencari web yang dimiliki Google Inc itu nantinya belajar untuk tidak hanya mengenali kata secara individual, namun saat disatukan menjadi kalimat serta konteksnya. Sistem saat ini baru diterapkan pada bahasa inggris karena merupakan salah satu bahasa yang rumit.
Terdapat salah satu keunggulan dari sistem ini, yaitu dia mampu belajar dari sebuah bahasa dan menerapkannya kebahasa lain. Ini membantu Google Search untuk menyajikan hasil yang relevan dalam berbagai bahasa yang ditawarkan, termasuk bahasa Indonesia.
Pasalnya menurut Danny, dari sejumlah fitur yang dihadirkan. Dirinya menyebutkan pemahaman bahasa, tetap merupakan sebuah tantangan yang membuat Google terus menyempurnakan mesin pencari web yang dimiliki Google Inc ini.