Bukan hanya negara saja yang mampu melakukan perang urat syaraf dengan pesaingnya. Zaman sekarang sejumlah perusahaan penyedia aplikasi digitalpun turut melakukan hal yang sama.

Hal tersebut terjadi pada kedua aplikasi chatting populer, whatsapp dan telegram. ‘Perang’ tersebut bertujuan tak lain untuk saling menjatuhkan pesaingnya.

Mengajak Untuk Menghapus Whatsapp

Penyebabnya adalah seruan langsung dari Pavel Durov, founder Telegram, mengajak untuk menghapus hapus whatsapp dari ponsel. Seruan ini disampaikan Durov melalui akun Telegram pribadinya yang sudah diikuti oleh sekitar 335.000 orang.

Founder Telegram tersebut bukan tanpa alasan mengajak untuk menghapus whatsapp. Dalam sebuah wawancara, Durov mengatakan WhatsApp bukan saja gagal melindungi pesan yang dikirim, namun juga seringkali dipakai sebagai “trojan” alias didompleng program jahat untuk mengintai konten di luar WhatsApp milik pengguna. Konten-konten tersebut termasuk koleksi foto, video, dan file yang tersimpan di dalam smartphone.

Durov juga menuduh WhatsApp dengan sengaja memasang sistem keamanan yang rentan untuk keuntungan mereka.

Dikutip dari Business Line, pada bulan Mei lalu Durov juga sempat memperingatkan kalau ada celah keamanan serius pada WhatsApp.

Sistem keamaan WhatsApp memang sedang menjadi perhatian dunia.

Apalagi aplikasi ini ada di bawah perusahaan Facebook Inc. yang seperti kita ketahui punya masalah serius tentang kebocoran data.

Durov sendiri sebelumnya dikenal sering mengumbar kelemahan-kelemahan WhatsApp, atau lubang keamanan yang baru terungkap, sebagai sarana untuk mempromosikan Telegram. Pengguna WhatsApp sendiri minggu lalu juga baru saja diminta untuk memperbarui aplikasi, menyusul ditemukannya sebuah bug yang memungkinkan hacker membobol akun melalui kiriman file video.

Saat ini pengguna aktif  Telegram per bulannya mencapai 200 juta, sementara WhatsApp unggul jauh dengan 1,6 miliar orang, seperti dikutip dari Forbes.

Tapi sejauh Telegram punya keunggulan di bidang keamanan. Sejauh ini belum pernah ditemukan kasus peretasan data pengguna yang serius di aplikasinya.